[caption width="350" align="alignnone"]
Ket Gambar : Luluk Praptiningsih (17) Siswi Pelajar SMA Negeri 1 Pinrang, yang tewas jatuh di pengunungan Bambapuang kabupaten enrekang Telah tiba di kediamannya di Lingkungan Tasokkoe, Kecamatan Watang Sawitto, Kabupaten Pinrang, Rabu (5/4/2017).[/caption]
PINRANG -- Luluk Praptiningsih (17) Siswi Pelajar SMA Negeri 1 Pinrang, yang tewas jatuh di pengunungan Bambapuang kabupaten enrekang Telah tiba di kediamannya di Lingkungan Tasokkoe, Kecamatan Watang Sawitto, Kabupaten Pinrang, Rabu (5/4/2017).
Menurut Ayah korban, Jumali mengatakan putri sulungnya rencananya akan berangkat sejak senin, tapi orang tua melarang, sehingga diundur ke hari selasa, " Dia terus memaksa mau ke bambangpuang bersama temamnya untuk mendaki " kata Jumali saat ditemui di rumah duka,Rabu (5/4/2017).
Dia mengatakan, sejak hari sabtu lalu ,korban sudah minta ijin untuk naik ke gunung itu, namun tidak pernah di ijinkan, " Terakhir dia menangis, dan merengek hendak ke gunung itu, bahkan sempat tidak masuk sekolah karena tidak ijinkan " Kata Ayahnya
Putri sulung dari dua bersaudara pasangan Jumali dan Nursia itu mengatakan. Kedua rekannya yang turut bersamanya ke gunung itu " bahkan sempat menemui saya untuk pamit berangkat ke enrekang bersama lulu " ucapnya.
Luluk dan kedua rekannya itu berangkat ke Enrekang menggunakan roda dua " Lulu naik kendaraan sendiri sementara kedua rekannya berboncengan " jelasnya.
Pantauan di rumah korban kerabat dan rekan korban mulai berdatangan ke rumah duka di Tassokkoe Kelurahan Salo Kecamatan Wattang Sawitto Kabupaten Pinrang.
Informasi yang diperoleh menyebutkan korban tiba di rumah duka pada selasa malam sekitar pukul 00.00 wita dan rencananya akan dikebumikan di TPU kampung Tassokkoe setelah du shalatkan di kampung setempat.(*)
Penulis : Har/Jni
Editor : Abdoel
PINRANG -- Luluk Praptiningsih (17) Siswi Pelajar SMA Negeri 1 Pinrang, yang tewas jatuh di pengunungan Bambapuang kabupaten enrekang Telah tiba di kediamannya di Lingkungan Tasokkoe, Kecamatan Watang Sawitto, Kabupaten Pinrang, Rabu (5/4/2017).
Menurut Ayah korban, Jumali mengatakan putri sulungnya rencananya akan berangkat sejak senin, tapi orang tua melarang, sehingga diundur ke hari selasa, " Dia terus memaksa mau ke bambangpuang bersama temamnya untuk mendaki " kata Jumali saat ditemui di rumah duka,Rabu (5/4/2017).
Dia mengatakan, sejak hari sabtu lalu ,korban sudah minta ijin untuk naik ke gunung itu, namun tidak pernah di ijinkan, " Terakhir dia menangis, dan merengek hendak ke gunung itu, bahkan sempat tidak masuk sekolah karena tidak ijinkan " Kata Ayahnya
Putri sulung dari dua bersaudara pasangan Jumali dan Nursia itu mengatakan. Kedua rekannya yang turut bersamanya ke gunung itu " bahkan sempat menemui saya untuk pamit berangkat ke enrekang bersama lulu " ucapnya.
Luluk dan kedua rekannya itu berangkat ke Enrekang menggunakan roda dua " Lulu naik kendaraan sendiri sementara kedua rekannya berboncengan " jelasnya.
Pantauan di rumah korban kerabat dan rekan korban mulai berdatangan ke rumah duka di Tassokkoe Kelurahan Salo Kecamatan Wattang Sawitto Kabupaten Pinrang.
Informasi yang diperoleh menyebutkan korban tiba di rumah duka pada selasa malam sekitar pukul 00.00 wita dan rencananya akan dikebumikan di TPU kampung Tassokkoe setelah du shalatkan di kampung setempat.(*)
Penulis : Har/Jni
Editor : Abdoel