![]() |
Kombes Pol Takdir Mattanete , S.H, S,I.K, M.H |
Mengenal Sosok Kombes Pol Takdir Mattanete Di Kenal Nette Boy, Polisi Keren Wangi Dekat Dengan Ulama.
PINRANG – Kombes Pol Takdir Mattanete , S.H, S,I.K, M.H adalah alumni berprestasi SMA 3 Kecamatan Mattiro Sompe, Kabupaten Pinrang, Provinsi Sulawesi Selatan tahun 1993/1994. Sabtu (28/6/2025).
“Ada program berprestasi bagi siswa SMA program khusus dari Dikpora, saat itu kepala dinasnya Nurdin Didu. Semua siswa yang dianggap berprestasi saat itu di didik dikota untuk bisa masuk ke perguruan tinggi negeri, dan salah satu siswa yang terpilih Takdir Mattanete.” Ungkap teman sekolah Takdir Mattanete.
“Kisah bersama saudaraku Takdir Mattanete semasa SMA, saya bersama Takdir Mattanete sejak masuk SMA Negeri Langnga Pinrang tiga tahun bersama satu kelas, mulai kelas 1, naik kelas 2 sama sama lagi ambil jurusan fisika, naik kelas tiga ada namanya kelas khusus, kami bersama lima teman Takdir Mattanete, Saya (Zakariah), Walinono, Nurlinda, dan Munawwarah mewakili SMA Negeri Langnga dari jurusan fisika.” Ungkap Zakariah.
Namun di tahun 1995 Takdir sapaan beliau disaat masih remaja, lebih memilih menggunakan ijazahnya untuk mendaftar AKABRI mengikuti jejak kakeknya yang bernama Abdul Madjid, ayah dari ibu kandung Takdir Mattanete, merupakan seorang pejuang pernah di tugaskan ke Irian Barat yakni Operasi Trikora dimana Operasi ini merupakan upaya Indonesia mengakhiri penjajahan Belanda dan menjadikan Irian Barat masuk kedalam wilayah Republik Indonesia 1961-1962.
Setelah Takdir Mattanete dinyatakan lulus sebagai ABRI tahun 1998, saat itulah beliau meniti karier sehingga saat ini memiliki pangkat Kombes Pol dan alumni lulusan SESKO TNI 2025, kerja keras dan semangat yang tinggi sehingga capaian yang ia dapatkan hari ini," mampu diraihnya.
Sebelumnya di kutip dari Jpnn.com. Takdir Mattanete juga dikenal di kalangan masyarakat Jawa Timur surabaya. Layaknya Batman yang menjaga keamanan Gotham City, Takdir selalu muncul dalam setiap keberhasilan pengungkapan kejahatan. Yang mengidolakannya juga banyak. Mulai muda hingga tua. Sosoknya yang nyentrik memudahkan masyarakat untuk menghafal namanya.
Selama ini Takdir dikenal memiliki rambut gondrong. Tampilannya itu cocok dengan jabatannya sebagai Kasatreskrim Polrestabes Surabaya. ''Memang saya sengaja ciptakan ciri khas biar dekat dengan masyarakat sekaligus ditakuti penjahat,'' ungkap polisi asal Makassar tersebut.
Sayang, rambut gondrongnya itu kini tinggal kenangan. Minggu lalu mahkotanya tersebut dipangkas anak buahnya. Itu sudah menjadi nazarnya jika naik jabatan. Ya, tidak lama lagi, Takdir dilantik sebagai Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak.
Meski begitu, kesan stylish tetap tidak bisa dilepaskan begitu saja dari sosok Takdir. Polisi yang akrab disapa Nette Boy itu tetap punya gaya kece. Salah satu yang selalu dipakai saat berdinas di lapangan adalah jaket kulit.
Takdir tidak menampik bahwa dirinya suka mengoleksi jaket kulit. Dia mengaku pede saat mengejar penjahat dengan mengenakan jaket kulit. ''Apalagi kalau malam. Selain nggak kedinginan, penjahat jadi keder kalau lihat serse berjaket,'' kelakar alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) 1998 itu.
Di lemarinya, kini hanya ada empat jaket kulit. Sebenarnya koleksinya dulu cukup banyak. Namun, banyak koleganya yang kerap kepincut dengan jaket kulit. Takdir pun tidak masalah kalau jaketnya kerap diminta. Toh, jaket tidak sebanding dengan nilai pertemanan. Stok jaketnya di rumah juga masih cukup.
Menurut Takdir, polisi memang harus punya citra baik di mata masyarakat. Penampilan adalah salah satu yang bisa ditonjolkan. ''Nggak masalah mau tampil keren. Tapi, tetap harus diimbangi dengan prestasi,'' tutur mantan Wakapolres Lampung Tengah tersebut.
Selain jaket kulit, Takdir pencinta parfum. Di internal polrestabes, semerbak bau parfum selalu tercium saat polisi dengan dua simbol melati di pundak itu lewat. Ditanya soal parfum, Takdir tersenyum. ''Yaa.. dua bulan sekali lah beli parfum baru,'' jelas Takdir.
Takdir menolak menyebutkan harganya. Yang jelas, dia mengatakan bahwa parfumnya tidak terlalu istimewa. Belinya juga di pusat-pusat perbelanjaan di Surabaya, saat meluangkan waktu dengan keluarganya.
Takdir Mattanete di instansi kepolisian tak lagi perlu diragukan.
Jika menoleh ke belakang, perwira yang dikenal dengan sapaan Nette Boy itu bukan lah orang baru di lingkup Polda Kalimantan Selatan.
Lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1998 tersebut malang melintang di wilayah hukum Polda Kalsel dengan sejumlah jabatan strategis yang pernah diduduki. Diantaranya menjabat sebagai Kapolres Banjar, Martapura.
Dari sana, tak sedikit inovasi kreatif yang berhasil di ukir pria kelahiran Bugis-Makassar itu. Salah satu prestasi ia ukir adalah Program Kami Bina Anak Menjadi Pintar (Kabinaktar) yang sempat meraih apresiasi dari Ketua KPAI dan Menteri P3A.
Prestasi lain yang pernah melambungkan nama AKBP Takdir Mattanete adalah pada saat acara puncak Milenial Road Safety Festival (MRSF) di kantor Gubernuran Banjarbaru, Kalimantan Selatan medio 2019 silam.
Pada gelaran keselamatan berlalulintas yang dihadiri ratusan ribu kaum millenial itu, AKBP Takdir Mattanete bersama Kasat Lantas AKP Indra Agung Perdana Putra diganjar dua penghargaan dari MURI (Museum Rekor Indonesia) dan LEPRID (Lembaga Prestasi Rekor Indonesia – Dunia).
Tak hanya kariernya yang kian moncer seiring rekam jejaknya pada Institusi Polri, lulusan Akpol 1998 itu juga dikenal sebagai sosok yang humanis dan tegas.
Hal ini dibuktikan kala ia menginstruksikan anggotanya untuk menembak pelaku kejahatan yang melawan saat hendak diamankan.
“Silahkan tembak pelaku kejahatan yang melawan saat hendak ditangkap. Jangan sampai nyawa kalian terancam, jadi tembak saja penjahat yang berusaha melawan,” ucap eks Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya itu beberapa waktu lalu.
Ia menegaskan, bahwa dirinya bertanggung jawab penuh apabila anggotanya menembak pelaku kejahatan sehingga diharapkan tidak ada anggota yang ragu-ragu untuk menembak penjahat.
DEKAT DENGAN ULAMA
Sejumlah tokoh agama kharismatik di Martapura mengaku terkesan dengan sosok AKBP Takdir Mattanete yang dinilai dekat dengan alim ulama di Kota Serambi Mekah.
“Alhamdulilah Pak Takdir saat menjabat Kapolres Banjar sangat bersahaja dan merangkul ulama dalam tugasnya. Kami doakan beliau senantiasa sukses dimana pun bertugas,” ucap salah satu tokoh agama tersohor di Martapura, Kabupaten Banjar, yakni KH Wildan Salman.
Menurut Pemimpin Madrasah Darussalam Tahfidz dan Ilmu Al Quran Martapura ini, sosok Takdir telah berhasil menjaga hubungan harmonis semua unsur di masyarakat.(***)