Peserta 8 Negara Adventure Culture Pinrang International Folklore Festival Nikmati Kuliner Khas Pinrang
PINRANG — Perhelatan Adventure Culture Pinrang International Folklore Festival 2025 kembali melahirkan cerita unik di tengah pertemuan budaya dari 8 delegasi negara yang hadir.
Di sela-sela penampilan kesenian, empat delegasi yang melakukan perform di Venue Pantai Lowita, Suppa, Senin (24/11) petang, mendapat kesempatan khusus untuk mencicipi ragam kuliner UMKM Binaan Karang Taruna dan panganan tradisional Bugis Pinrang.
Para delegasi ini didampingi langsung oleh Ketua Dewan Seni sekaligus Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Pinrang, Sri Widiati A. Irwan, yang memanfaatkan momentum tersebut untuk memperkenalkan kekayaan kuliner sebagai bagian penting dari potensi wisata Pinrang.
Dalam keterangannya, Sri Widiati menegaskan bahwa pengenalan kuliner bukan hanya soal memperkenalkan rasa, tetapi juga membuka jalan diplomasi budaya yang mampu mendukung sektor pariwisata daerah.
“Kesempatan ini kita gunakan untuk menunjukkan bahwa Pinrang tidak hanya kaya seni dan budaya, tetapi juga memiliki kuliner khas yang menjadi daya tarik wisata. Semakin banyak yang mengenal, semakin besar pula manfaatnya bagi masyarakat,” ungkapnya.
Beragam panganan khas Bugis mulai dari kudapan tradisional hingga hidangan yang menjadi ciri khas masyarakat pesisir disajikan khusus kepada delegasi empat negara tersebut.
Sajian ini menjadi pengalaman baru yang memperkaya kesan mereka selama berada di Kabupaten Pinrang.
Melalui pengalaman langsung menikmati kuliner lokal, para delegasi diharapkan dapat menjadi “duta wisata” ketika kembali ke negara masing-masing.
Cerita tentang keramahan masyarakat, keindahan Pantai Lowita, hingga lezatnya makanan khas Bugis diharapkan menjadi promosi alami yang memperluas jangkauan pariwisata Pinrang.
Kegiatan ini kembali menegaskan bahwa Adventure Culture Pinrang International Folklore Festival 2025 bukan hanya panggung budaya, tetapi juga media promosi efektif yang memberi manfaat nyata bagi sektor wisata, UMKM kuliner, dan pengembangan identitas daerah di mata dunia.(*/)
