[caption width="480" align="alignnone"]
Ilustrasi[/caption]
PINRANG -- Kabar maraknya TKA asal Tiongkok di Pinrang kembali jadi perbincangan. Kabarnya sudah ada 50 TKA yang bekerja di salah satu perusahaan rumput laut, PT Biota Laut Ganggang.
Perusahaan yang ada di Kecamatan Suppa itu pun dikabarkan bakal beroperasi pasca lebaran kali ini. Selama pembangunan perusahaan ini banyak mempekerjakan TKA asal Tiongkok.
Dari 50 TKA tak semuanya punya izin bekerja. Informasi yang dihimpun, tak sampai 20 TKA yang punya izin tinggal sementara untuk bekerja.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Pinrang, Syamsuddin tak begitu tahu soal kondisi TKA di perusahaan tersebut. Apalagi dia cukup jarang melakulan kunjungan atau sidak.
Biasanya, kata dia, sidak dilakukan secara terpadu. Ada unsur imigrasi, pemkab, kepolisian dan TNI. "Tidak pernah kami sendiri yang pergi. Harus ada pendampingan dari unsur lain," ungkapnya, beberapa waktu lalu.
Soal jumlah TKA informasi yang dia dapat dari pihak perusahaan, tak sampai 50 orang. "Saya cuma dapat informasi dari mereka. Saya juga kurang tahu kondisi disana," tambahnya. (*)
Penulis : Har/Spl/Rlis
Editor : Abdoel

PINRANG -- Kabar maraknya TKA asal Tiongkok di Pinrang kembali jadi perbincangan. Kabarnya sudah ada 50 TKA yang bekerja di salah satu perusahaan rumput laut, PT Biota Laut Ganggang.
Perusahaan yang ada di Kecamatan Suppa itu pun dikabarkan bakal beroperasi pasca lebaran kali ini. Selama pembangunan perusahaan ini banyak mempekerjakan TKA asal Tiongkok.
Dari 50 TKA tak semuanya punya izin bekerja. Informasi yang dihimpun, tak sampai 20 TKA yang punya izin tinggal sementara untuk bekerja.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Pinrang, Syamsuddin tak begitu tahu soal kondisi TKA di perusahaan tersebut. Apalagi dia cukup jarang melakulan kunjungan atau sidak.
Biasanya, kata dia, sidak dilakukan secara terpadu. Ada unsur imigrasi, pemkab, kepolisian dan TNI. "Tidak pernah kami sendiri yang pergi. Harus ada pendampingan dari unsur lain," ungkapnya, beberapa waktu lalu.
Soal jumlah TKA informasi yang dia dapat dari pihak perusahaan, tak sampai 50 orang. "Saya cuma dapat informasi dari mereka. Saya juga kurang tahu kondisi disana," tambahnya. (*)
Penulis : Har/Spl/Rlis
Editor : Abdoel