-->

Notification

×

Indeks Berita

Masa Pandemi, Warga Kariango Pinrang Budidaya Maggot Bsf Pakan Alternatif Kaya Protein

Rabu, 07 Oktober 2020 | Oktober 07, 2020 WIB | 0 Views Last Updated 2020-10-07T00:47:36Z


Masa Pandemi, Warga Kariango Pinrang Budidaya Maggot Bsf Pakan Alternatif Pangan


PINRANG,-- Penanganan sampah di Desa Pananrang, Kecamatan Mattiro Bulu, Pinrang, sudah menggunakan lalat Maggot. Baru memulai budidaya maggot bsf .


Baharuddin warga Desa Pananrang, telah mengembangkan budidaya Maggot itu. Maggot, berasal dari larva lalat Black Soldier Fly (BSF). Dimana dalam proses siklus pertumbuhan, membutuhkan sampah sebagai bahan makanan. Khususnya dari limbah dapur, seperti sayuran sisa, buah, sisa makanan atau dari jenis sampah organik.


Ketua TPS3R Kariango, Samsuddin menyebutkan, budidaya maggot mereka lakukan sejak september 2020 lalu. Atas dukungan dari Bank Sampah Peduli Pinrang.


Dijelaskan, guna memastikan bisa dicerna larva maggot, seluruh sampah organik digiling terlebih dahulu. Selanjutnya difermentasi selama 4 hari. Setelah itu baru disuguhkan kepada larva maggot. Fase larva usia 12 - 18 hari, larva mengkonsumsi limbah organik dengan sangat rakus.


"Satu kilogram larva maggot, per jam bisa memakan 15 sampai 20 kilogram sampah organik," ungkap Samsuddin.


Saat usia 7 sampai 15 hari, lanjutnya, larva maggot sudah bisa dijadikan makan bebek dan ayam. Namun, pihak Bank Sampah menberikan bibit serta pendampingan bersama teman penggiat lingkungan .


"Turunan ini kaya akan protein dan asam amino yang baik untuk hewan. Bisa dimanfaatkan untuk menggantikan pakan pada produksi ikan dan unggas. Tekstur Dried Maggot mampu mengapung di air tanpa campuran bahan lain, jadi sangat cocok untuk pakan ikan hias," jelasnya

Saat maggot mulai berwarna coklat, atau usia 15 - 20 hari bisa diolah menjadi konsentrat, dengan bahan tambahan bekatul. Kandungan minyak pada larva maggot memiliki kandungan asam lemak baik yang cocok untuk bahan pembuatan kosmetik maupun obat.


"Maggot yang sudah memasuki siklus menjadi Pupa, juga mengandung senyawa Chitin yang merupakan senyawa penting bagi pembuatan pelapis makanan," jelasnya.


Bank Sampah Peduli Pinrang, juga melakukan pembiakan lalat BSF. Tujuanya guna memastikan proses pembibitan terus berkesinambungan. Sebagian larva maggot, di biarkan tumbuh hingga menjadi Pupa, yang selanjutnya berubah menjadi lalat. Selanjutnya lalat akan bertelur.


Mengingat pentingnya penyelesaian masalah sampah, Bank Sampah Peduli Pinrang, membuka peluang seluas-luasnya bagi pihak yang ingin belajar atau akan menjadi pembudidaya maggot. Bagi yang berminat bisa datang langsung ke Bank Sampah Peduli Pinrang beserta lokasi penggiat maggot di Pinrang.


Ali Topan, mengaku sangat mendukung apa yang dilakukan penggiat budidaya maggot bsf. Mengingat sampah adalah masalah  yang dialami seluruh elemen masyarakat. 


"Ini adalah inovasi baru dalam mengatasi permasalahan sampah, masalah sampah bisa teratasi.


"Semakin banyak sampah yang bisa diurai, maka kesehatan lingkungan juga akan semakin baik,". Harapan kami ada rumah maggot untuk kedepannya.(Ali/Rls)


Coffee Ginseng 5 In 1

×
Berita Terbaru Update