-->

Notification

×

Indeks Berita

Jadilah Millenial Yang Berbudaya Di Era Digital

Sabtu, 26 Juni 2021 | Juni 26, 2021 WIB | 0 Views Last Updated 2021-06-26T15:17:48Z

 

TEKNOLOGI - Sejak awal abad ke-21 perkembangan teknologi informasi di dunia terus berkembang secara massif. Hootsuit dan We Are Social mengatakan dari hasil survei pada Januari 2020 sebanyak 59 persen penduduk dunia sudah dapat mengakses internet. 

Fenomena serupa juga terjadi di Indonesia, Hootsuit memperkirakan internet sudah dapat diakses oleh 64 persen warga Indonesia atau sekitar 175,4 juta jiwa. Sedangkan data dari Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII) penetrasi pengguna internet di Indonesia sudah dapat diakses oleh 196,7 juta jiwa pada kuartal kedua 2020. 

Tingginya jumlah pengakses digital berdampak pada semakin tingginya pengguna layanan digital dan perubahan gaya hidup masyarakat. Terkait hal itu, Asep Kambali Founder Komunitas Historia Indonesia mengungkapkan ada beberapa keseimbangan hidup yang harus dimiliki milenials di tengah perubahan digitalisasi. 

“Dari tradisi ke modernisasi tetap harus memahami dan menguasai tradisi tapi mampu menyesuaikan hidup di era modern. Lalu antara melihat sejarah dan masa kini memiliki visi jauh ke depan, memahami konteks kekinian, tapi tidak melupakan sejarah,” ujar Asep. 

Selain itu, antara glokalisasi dan globalisasi masyarakat perlu berpikir global namun tetap bertindak lokal. Tapi berpikir menyeluruh, melakukan hal-hal kecil yang berdampak pada global dan tetap bisa beradaptasi dari cara konvensional atau tradisional menuju digital agar tidak tertinggal zaman. 

“Persoalan bangsa ini amat kompleks, ibarat puzzle setiap pemuda atau komunitas seharusnya hadir menjadi satu keping solusi untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi negeri ini,” tukasnya. 

Webinar Literasi Digital wilayah Kota Bekasi, Jawa Barat I, kali ini menghadirkan pula narasumber lainnya seperti Ira Pelitawati dari Relawan TIK Indonesia, dan Anggi Auliani, Duta Bahasa Jawa Barat serta Kalis Mardiasih seorang Aktivis Gender Equality. 

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya digital skills, digital ethics, digital safety dan digital culture untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital. 


INDUSTRY.co.id

Coffee Ginseng 5 In 1

×
Berita Terbaru Update