Unik, Siswa SMAN 7 Pinrang Olah Sampah Plastik Jadi Baju Pengantin Adat Bugis Tuai Pujian
PINRANG — Inovasi dan kreativitas kembali ditunjukkan oleh para siswa SMAN 7 Pinrang. Di bawah kepemimpinan Kepala Sekolah Drs. Ikhwan Matu,M.pd. anak didiknya berhasil mengolah limbah sampah menjadi karya luar biasa berupa busana pengantin adat Bugis yang elegan dan penuh makna budaya.
Karya tersebut di tampilkan di kegiatan PINRANG ECOVIBE 2025 dalam Festival lingkungan dalam rangka Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun 2025, Berlangsung Senin, Selasa, 23–24 Juni 2025 di Exotico Café, Jl. Jenderal Sudirman (Depan Bulog) Pinrang
Kegiatan ini merupakan bagian dari edukatif bertema “Daur Ulang Kreatif Berbasis Kearifan Lokal,” yang menggabungkan pelestarian lingkungan dengan nilai budaya lokal. Yang di gagas Bank sampah Pinrang
Para siswa memanfaatkan sampah plastik, kertas, serta kain bekas untuk menciptakan busana pengantin pria dan wanita yang menyerupai pakaian adat Bugis, lengkap dengan aksesoris pendukung seperti songkok dan lipa sabbe. Hal tersebut diungkapkan Ali topan founder Bank sampah Pinrang saat di temui
Ali topan menyampaikan bahwa program ini bertujuan menanamkan kesadaran lingkungan sejak dini sekaligus memperkuat identitas budaya di kalangan pelajar.
“Kami ingin siswa tidak hanya cerdas secara akademik, tapi juga kreatif dan peduli terhadap lingkungan serta warisan budaya, khususnya di kabupaten Pinrang” ujarnya.
Busana hasil karya para siswa ini dipamerkan PINRANG ECOVIBE 2025, Festival lingkungan dalam rangka Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun 2025
Sementara itu Salah satu pengunjung Kaka Cul pengurus karang taruna sangat mengapresiasi karya pelajar pelajar Pinrang dengan mengolah sampah plastik jadi karya seni yang luar biasa.
"Kegiatan ini juga menjadi bukti bahwa sekolah bisa menjadi ruang tumbuhnya generasi inovatif yang tidak hanya siap menghadapi tantangan masa depan, tapi juga mampu menjaga dan mengolah masa lalu dengan cara yang baru"ungkapnya
Lebih lanjut, Dengan semangat kolaboratif, di harapkan Semua sekolah baik tingkat Paud, SD dan SMA sederajat Pinrang terus mendorong siswanya untuk menjadi agen perubahan, baik dalam isu lingkungan maupun pelestarian budaya. (Har)
Penulis: Haris
Editor redaksi