[caption width="450" align="alignnone"]
Ket Gambar : Ket Gambar : sejumlah Kades menghadiri launching Kopi salak di Warkop Baka dinikmati langsung Kadis PMD Pinrang, Drs H Alimin,M.Si.[/caption]
SAHABAT NEWS, PINRANG -- Setelah Launching Kopi Basseang Khas pinrang kini Desa Katomporang Kecamatan Duampanua Kabupaten Pinrang Melirik Buah salak sebagai Minuman Ala Kopi, Kopi Salak ini di launching di Warkop Baka depan Kantor Dinas PMD, Jumat, (10/3/2017) langsung di saksikan Kadis PMD Pinrang, Drs H Alimin,M.Si dan sejumlah Kepala desa dan puluhan warga.
Dimana Buah salak memang hanya bisa dimakan dagingnya. Biasanya, kulit beserta biji salak ini dibuang begitu saja, Namun tidak bagi di Desa Katomporang Kecamatan Duampanua, Isi biji salak bisa disulap demikian rupa hingga nikmat dikonsumsi sebagai meminum khas kopi.
Warga Desa Katomporang, Hardianto, ini sebelumnya risau lantaran di kampungnya yang merupakan penghasil buah salak, bijinya dibuang begitu saja, Ia lalu melakukan percobaan beberapa bulan agar biji itu bisa dikonsumsi. Berbagai cara digunakan hingga meneliti isi kandungan yang bisa digunakan.
Dengan ketekunan dan keuletan, Hardianto akhirnya menemukan formula bahwa biji salak bisa dijadikan bagian dari minuman. Ia menyebutnya kopi salak.
Hardianto mengakui, dirinya berhasil membuat kopi biji salak dengan memanfaatkan limbah biji salak yang ada di sekitarnya. Kebun salak miliknya menjadi ajang percobaan selama beberapa bulan belakangan. Baru hari ini kita launching.
Bentuk inovasi yang terus mengembangkan (kopi salak) temuannya dengan berbagai cara dan karya nyata.“Biji salak saya dijemur sampai kering dan digorengi," kata dia.
Dalam 7 biji salak yang diperolehnya bisa menghasilkan satu gelas kopi kualitas yang baik. Biji salak kemudian dihaluskan hingga dikemas, Di saat yang sama, ia telah mendaftarkan inovasi kopi biji salak sebagai hak ciptanya.
Hardianto mengklaim, kopi biji salak yang dikemasnya mampu menurunkan hipertensi. Ia pun tidak menyarankan kopi biji salak dikonsumsi seorang yang mempunyai darah rendah, “Sasaran kami, kopas bisa menjadi oleh-oleh khas Pinrang,” imbuhnya.
Kepala Dinas PMD Pinrang, Drs H Alimin,M.Si setelah menikmati Kopi Salak mengatakan, apa yang dirasakan saat ini salah satu bentuk inovasi warga Desa Katomporang.
Karena itu. Dirinya mengapresiasi, warga Kades Katomporang, Rustam melakukan pembinaan. Sebagai Pemerintah juga akan bantu warga untuk mendaftarkan hak cipta atas inovasinya tersebut,Tandasnya.(*)
Penulis : Har
Editor : Abdoel
SAHABAT NEWS, PINRANG -- Setelah Launching Kopi Basseang Khas pinrang kini Desa Katomporang Kecamatan Duampanua Kabupaten Pinrang Melirik Buah salak sebagai Minuman Ala Kopi, Kopi Salak ini di launching di Warkop Baka depan Kantor Dinas PMD, Jumat, (10/3/2017) langsung di saksikan Kadis PMD Pinrang, Drs H Alimin,M.Si dan sejumlah Kepala desa dan puluhan warga.
Dimana Buah salak memang hanya bisa dimakan dagingnya. Biasanya, kulit beserta biji salak ini dibuang begitu saja, Namun tidak bagi di Desa Katomporang Kecamatan Duampanua, Isi biji salak bisa disulap demikian rupa hingga nikmat dikonsumsi sebagai meminum khas kopi.
Warga Desa Katomporang, Hardianto, ini sebelumnya risau lantaran di kampungnya yang merupakan penghasil buah salak, bijinya dibuang begitu saja, Ia lalu melakukan percobaan beberapa bulan agar biji itu bisa dikonsumsi. Berbagai cara digunakan hingga meneliti isi kandungan yang bisa digunakan.
Dengan ketekunan dan keuletan, Hardianto akhirnya menemukan formula bahwa biji salak bisa dijadikan bagian dari minuman. Ia menyebutnya kopi salak.
Hardianto mengakui, dirinya berhasil membuat kopi biji salak dengan memanfaatkan limbah biji salak yang ada di sekitarnya. Kebun salak miliknya menjadi ajang percobaan selama beberapa bulan belakangan. Baru hari ini kita launching.
Bentuk inovasi yang terus mengembangkan (kopi salak) temuannya dengan berbagai cara dan karya nyata.“Biji salak saya dijemur sampai kering dan digorengi," kata dia.
Dalam 7 biji salak yang diperolehnya bisa menghasilkan satu gelas kopi kualitas yang baik. Biji salak kemudian dihaluskan hingga dikemas, Di saat yang sama, ia telah mendaftarkan inovasi kopi biji salak sebagai hak ciptanya.
Hardianto mengklaim, kopi biji salak yang dikemasnya mampu menurunkan hipertensi. Ia pun tidak menyarankan kopi biji salak dikonsumsi seorang yang mempunyai darah rendah, “Sasaran kami, kopas bisa menjadi oleh-oleh khas Pinrang,” imbuhnya.
Kepala Dinas PMD Pinrang, Drs H Alimin,M.Si setelah menikmati Kopi Salak mengatakan, apa yang dirasakan saat ini salah satu bentuk inovasi warga Desa Katomporang.
Karena itu. Dirinya mengapresiasi, warga Kades Katomporang, Rustam melakukan pembinaan. Sebagai Pemerintah juga akan bantu warga untuk mendaftarkan hak cipta atas inovasinya tersebut,Tandasnya.(*)
Penulis : Har
Editor : Abdoel