-->

Notification

×

Indeks Berita

Ramadhan, Kisah Pemadam Kebakaran Pinrang Rela Tinggalkan Keluarga demi Keamanan Masyarakat

Senin, 03 Juni 2019 | Juni 03, 2019 WIB | 0 Views Last Updated 2019-06-03T13:59:29Z
Ramadhan, Kisah Pemadam Kebakaran Pinrang Rela Tinggalkan Keluarga demi Keamanan Masyarakat


PINRANG,-- Pantang Pulang Sebelum Api Padam, merupakan moto seluruh petugas pemadam kebakaran. Kalimat itu menyiratkan makna bahwa seorang petugas pemadam kebakaran tidak boleh pulang sebelum menyelesaikan tugasnya.

Sudirman (Danru Regu 1), petugas pemadam kebakaran di Sektor  Kota, mengatakan Suka duka saat bertugas telah dia rasakan, bahkan ketika tidak bisa berkumpul bersama keluarga pada saat Lebaran.

Sementara Akbar Nawi Anggota Pemadam Pinrang mengatakan, hampir setiap buka puasa, sahur dan Lebaran ia tetap bekerja saat gilirang piket 1 kali 24 jam.

Di awal berkeluarga dan ketika mulai memiliki anak,Akbar mengaku kesulitan untuk memberikan pengertian kepada keluarganya tentang resiko pekerjaanya. Selain keselamatan tentunya, hal lain yang sulit diterima keluarga Akbar Nawi ketika dirinya tidak bisa merayakan momen buka puasa dan Lebaran bersama istri dan anak-anak tercinta saat gilirang piket.

"Kadang anak saya tanya 'Papa kita nggak pulang kampung?' Saya bilang 'papa nyusul ya'. Kadang tetangga juga nanyain kok Lebaran masih kerja, ya saya jawab 'Kalau ada kebakaran yang mademin siapa' he he he. Tapi itu semua saya lakukan karena tugas, karena kepentingan masyarakat banyak. Kalau keluarga kan ada untuk hari esok walapun berat meninggalkan mereka," ujar Akbar , Senin (3/6/2019).

Sejumlah hal yang dirindukan Akbar ketika dia dan seluruh keluarganya berkumpul, bercanda, dan makan bersama. Namun tuntutan pekerjaan menyulitkan dia untuk menikmati semua itu.

"Kebakaran kan tidak memandang waktu dan tempat. Apapun bisa terjadi kan, mau pagi mau malam makanya dituntut untuk siaga karena tidak ada yang tahu kapan akan terjadi sesuatu," ujar Akbar.

Selain Akbar Nawi, ada Maul yang sudah puluhan tahun bergelut dengan api. Selama puluhan tahun bertugas sebagai pemadam kebakaran, bisa dihitung berapa kali dirinya menghabiskan waktu bersama keluarga ketika buka puasa dan saat Lebaran tiba.

Maul mengatakan, jelas dia menginginkan bisa berkumpul dan menikmati setiap momen buka puasa dan Lebaran bersama keluarga. Namun tuntutan pekerjaan membatasi Maul mendapatkan kesempatan itu.

Ia menceritakan, anaknya beberapa kali mengeluh ketika dia berangkat kerja saat Lebaran.

"'Kenapa sih Bapak kerja mulu?' Anak saya dulu sering nanya begitu. Apalagi waktu dia lihat teman-temannya pergi jalan-jalan sama orang tuanya, tentu dia pengen dong. Dulu juga orang tua saya nanyain kok kerja terus, jarang datang waktu Lebaran. Padahal saya pengen berkumpul sama keluarga. Tapi lama kelamaan orang tua dan keluarga mengerti, bahkan dia bilang pekerjaan saya menolong orang lain lebih mulia," ujar Maul.
#Bravo Damkar 113.(Rls/Ali Topan)

Coffee Ginseng 5 In 1

×
Berita Terbaru Update