-->

Notification

×

Indeks Berita

Kisah Dramatis Korban Gempa Majene Warga Pinrang, "Tunggu Saya Mama Saya Bawakan Alat Sholat"

Kamis, 28 Januari 2021 | Januari 28, 2021 WIB | 0 Views Last Updated 2021-01-28T02:23:32Z

 

Kisah Dramatis Korban Gempa Majene Warga Pinrang, "Tunggu Saya Mama Saya Bawakan Alat Sholat"

PINRANG,--Kisah dramatis dialami seorang ibu korban gempa bumi di Majene, Tepatnya di Dusun samalio Desa mekkatta kecamatan malunda kabupaten Majene Sulawesi Barat.

Sainab (35) kerab disapa akrab mama Indra saat ditemui sahabat news net Senin (25/01/2021) Malam saat mengungsi di rumah kerabatnya di Kelurahan pammase kecamatan tiroang kabupaten Pinrang Dengan beberapa kerabat keluarganya diantaranya cucunnya masih berumur -+ 3-4 bulan, dia menceritakan kronologis saat Gempa yang menewaskan putranya.


Ia menceritakan kisahnya saat terjadi musibah gempa yang menelan puluhan orang Salah satunya anaknya Hermawan (13) siswa kelas 1 SMPN 3 Malunda Dusun samalio Desa mekkatta kecamatan malunda Menjadi korban gempa.

saat kejadian gempa bermagnitudo 6,2 yang terjadi pada Jumat (15/1/2021), pukul 01.28 WIB atau 02.28 waktu menerjang Majene dan Mamuju sebelumnya ia mengungsi ke bukit yang tak jauh dari rumahnya akibat Gempa terjadi Kamis (24/1/2031) bermagnitudo 4,9.

Saat gempa Kamis (24/1/2031) bermagnitudo 4,9. Ia Bersama keluarga mengungsi didaerah bukit sawit yang tak jauh dari rumahnya. Dengan perlengkapan seadanya.

saat kejadian gempa bermagnitudo 6,2 yang terjadi pada Jumat (15/1/2021), pukul 01.28 WIB atau 02.28 waktu menerjang Majene dan Mamuju disini kisah pilu yang di alaminya. Ketika gempa menerjang di sertai hujan dia Bersama masyarakat lainnya kekurangan tenda hingga beberapa pengungsi terpaksa bertahan di tengah kehujanan dengan tenda yang sangat terbatas dan para warga juga ketakutan mereka dengan adanya Gempa susulan.

Anaknya Hermawan (13) kelas 1 SMPN 3 Malunda itu tak bisa selamatkan diri saat Gempa melanda dini hari itu, Hermawan tewas saat dinding temboknya Rumahnya roboh, nenek dan ayahnya berupaya menyelamatkan namun tak terselamatkan.

Nenek sendiri mengalami luka pada kepala, pada waktu sebelum Gempa dini hari itu, beredar Kabar Bahwa banyak aksi penjarahan pencurian dirumah warga yang ditinggal, disini Hermawan dan bapak neneknya menjaga rumahnya namun pada pukul 02.28 waktu gempa menerjang dengan kekuatan bermagnitudo 6,2 yang menewaskan Hermawan, dan beberapa warga di Dusun samalio Desa mekkatta kecamatan malunda kabupaten Majene Sulawesi Barat. termasuk kepala desanya bapak Kasman kabir, istri dan anaknya kini menjalani perawatan.

Tangis haru bercampur saat ibu Sainab memeluk foto anaknya itu, dia juga berharap Agar pemerintah bisa membantunya dengan Mata yang berkaca-kaca Ibu sainab juga berpesan tak hanya dirinya Patut di bantu, juga masyarakat yang ada di desanya yang sama merasakan Musibah ini.

Sainab masih mengingat kata kata terakhir anaknya saat kembali kerumahnya ia mengatakan "Anakku saat dia Kembali kerumah ia berpesan, tunggu maka ma, jangan maki turun ambil alat sholat biar saya sama bapak dirumah menjaga, nanti saya bawakan Alat sholat dan Dan bantuan,"kata anaknya pada waktu itu.

Dia mengucapkan terima kasih tak terhingga, kepada relawan yang telah membantunya. Tanpa bantuan para relawan, tak bisa dibayangkan hari ini kami seperti apa.

“Mewakili keluarga, kami mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan Bapak Ibu para relawan, kami juga berharap doa kepada anak kami Hermawan," ungkapnya. 

Ketua Karang taruna kabupaten Pinrang A.Pawelloi Nawir (A.Ranu) mengatakan mengapresiasi para relawan karang taruna Pinrang dalam misi kemanusiaan di Mamuju Majene.

"Kita berharap agar terus bersinergi dengan semua instansi dalam membantu kesulitan yang dihadapi masyarakat terdampak bencana gempa bumi Mamuju dan majene,” ujar dia.(*"")

Penulis : Abdul Haris (Ketua posko karang taruna peduli Sulbar, kabupaten Pinrang)

Coffee Ginseng 5 In 1

×
Berita Terbaru Update