Ikuti Growth Workshop Series (GWS), UMKM Pinrang Tembus Panggung Internasional program Financial Awakening
KUALA LUMPUR, MALAYSIA – Empat pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) asal Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, mencatatkan prestasi membanggakan dalam ajang Growth Workshop Series (GWS) bertaraf internasional yang berlangsung di Kuala Lumpur.
Kegiatan ini menghadirkan Former CEO Kuala Lumpur International Airport (KLIA), YM Raja Azmi Raja Nazuddin, sebagai mentor dan pembicara utama, yang memberikan pandangan langsung tentang strategi manajerial tingkat korporasi.
Keempat UMKM yang mewakili Pinrang tersebut adalah:
Remake Industry – Bergerak di sektor industri pakaian dan seragam yang kini telah berekspansi ke kabupaten Bone dan kalimantan timur.
Tanmala Project – Fokus pada produksi fashion wanita dan distribusi, dengan jejaring produksi terkonsentrasi di Bali dan berkantor pusat di kabupaten Pinrang.
Bungi Creative – Produsen kaos polos dan penyedia seragam sekolah yang kini menjadi mitra strategis UMKM lokal.
Bisa Properti – Developer yang berkontribusi besar pada sektor perumahan di Sulawesi Selatan dan siap mendukung program nasional pembangunan 3 juta rumah subsidi.
Dari UMKM ke Korporasi: Visi Baru dari Kuala Lumpur
Program ini merupakan bagian lanjutan dari Growth Workshop Series yang diinisiasi oleh komunitas wirausaha nasional Tangan Di Atas (TDA). Setelah sukses menyelenggarakan modul 1 dan 2 di Indonesia, modul 3, 4, dan 5 digelar secara eksklusif di Malaysia dengan tema:
Modul 3: Finance, Tax, and Audit
Modul 4: People Strategy and Human Capital
Modul 5: General Operation and Scalability
Tak sekadar materi teknis, para peserta juga dibekali dengan corporate mindset, strategi restrukturisasi, dan pengembangan aset untuk pertumbuhan jangka panjang.
YM Raja Azmi, dalam sesi mentorship-nya, menekankan pentingnya kesiapan mental dan sistematik dalam membangun organisasi berskala besar. Ia berharap para UMKM dari daerah, seperti Pinrang, dapat menjadi pionir transformasi ke arah korporatisasi dan menjadi contoh bagi UMKM lainnya di Indonesia.
“Transformasi UMKM menjadi entitas korporasi bukan sekadar mimpi, tetapi sebuah proses nyata yang dimulai dari niat, sistem, dan kemauan untuk tumbuh,” ujar salah satu mentor dalam sesi penutupan.
Profil Singkat Peserta UMKM Pinrang
Remake Industry
Diwakili oleh CEO Akbar Kasri dan COO Gunawan, perusahaan ini siap membangun standar industri konveksi profesional dengan misi “Dari pinrang untuk Indonesia Timur.”
Tanmala Project
Diwakili oleh co-founder Sulaeman, Tanmala mengusung visi menjadi platform bisnis lintas sektor yang berkelanjutan, dengan fashion sebagai titik awalnya.
Bungi Creative
Dipimpin oleh pasangan wirausaha M. Asfi Aryadi dan istri, Bungi Creative menjadi lokomotif penyedia kaos polos dan seragam sekolah melalui sinergi dengan berbagai pelaku UMKM.
Bisa Properti
Diwakili oleh Fajar Badawi bersama istri, perusahaan ini telah menciptakan jejak signifikan di sektor properti dan menyatakan kesiapan bekerja sama dengan pemerintah dalam program 3 juta rumah nasional.
Program ini menegaskan bahwa UMKM dari pelosok daerah memiliki potensi besar untuk naik kelas, menjadi korporasi yang siap bersaing di kancah nasional hingga internasional. Kolaborasi strategis, mindset pertumbuhan, dan komitmen terhadap keberlanjutan menjadi kunci utama transformasi tersebut.
Kini, keempat UMKM dari Pinrang itu siap melangkah lebih jauh, membawa semangat baru dalam dunia usaha, dan membuka peluang kerja sama yang lebih luas, termasuk bagi para investor yang ingin menjadi bagian dari perjalanan pertumbuhan mereka.(Rls/Har)