-->

Notification

×

Indeks Berita

​SAHABAT NEWS : Mahasiswa Stai DDI Pinrang Gelar Pelatihan Shalat Jenazah

Sabtu, 15 April 2017 | April 15, 2017 WIB | 0 Views Last Updated 2018-03-14T02:47:58Z
[caption width="360" align="alignnone"]Ket Gambar : Peserta KKLP STAI DDI pinrang posko 2 melaksanakan kegiatan penyelenggaraan dan shalat jenazah dengan mengundang bapak H. Abd. Salam latarabbi. LC. MA selaku dosen STAI DDI pinrang, kelurahan Bittoeng kec. Duampanua kab. Pinrang. Jum'at, (14/4/2017) Ket Gambar : Peserta KKLP STAI DDI pinrang posko 2 melaksanakan kegiatan penyelenggaraan dan shalat jenazah dengan mengundang bapak H. Abd. Salam latarabbi. LC. MA selaku dosen STAI DDI pinrang, kelurahan Bittoeng kec. Duampanua kab. Pinrang. Jum'at, (14/4/2017)[/caption]

PINRANG -- Sebagai Bentuk merealisasikan Program di masyarakat Peserta KKLP STAI DDI pinrang posko 2 melaksanakan kegiatan penyelenggaraan dan shalat jenazah dengan mengundang bapak H. Abd. Salam latarabbi. LC. MA selaku dosen STAI DDI pinrang, kelurahan Bittoeng kec. Duampanua kab. Pinrang. Jum'at, (14/4/2017) pukul 13:30.


Hasan Koordinator Desa posko 2 kelurahan Bittoeng Mengatakan Selain sudah menjadi program kerja dan permintaan imam mesjid dan bapak lurah itu sendiri, Hasanuddin pun berniat mengadakan kegiatan ini karena melihat kenyataan saat ini bahwa masih banyak masyarakat yang belum tahu dan paham tentang bagaimana mendampingi orang yang sakaratul maut, memandikan, menyolatkan, dan menguburkan jenazah.



"Kami merasa prihatin melihat masyarakat ketika ada orang yang meninggal karena masyarakat kurang paham akan cara menghadapi jenazah itu sendiri", Kata hasan Sabtu (15/4/2017).


Lanjutnya kata Hasan "bahkan sampai saat ini beberapa masyarakat masih menggunakan tradisi-tradisi orang-orang dulu seperti memakaikan cincin dan pakaian kepada orang yang meninggal tersebut, inikan secara agama sangat melanggar aturan dari agama Islam itu sendiri".


Hal senada diungkapkan H. Abd. Salam selaku pemateri ia menjelaskan Pemahaman masyarakat yang tidak berdasar pada tuntunan agama dan hanya berdasarkan pada tradisi,



" masyarakat harus memahami secara baik sesuai syariah, jika hanya mengikuti tradisi akan menimbulkan kesalahan, apa lagi yang seperti ini kita harus betul-betul berdasar pada ketentuan agama itu sendiri" jelasnya 


Tambah Abd Salam, namun kita juga tidak bisa menyalahkan tradisi itu sendiri karena tradisi itu juga ada betulnya, "jadi kita seimbangkan saja antara agama dan tradisi", pungkasnya.(*)




Penulis   : Adi Saputra 

Editor      : Abdoel 

Coffee Ginseng 5 In 1

×
Berita Terbaru Update