-->

Notification

×

Indeks Berita

​SAHABAT NEWS : Stadion Mattoanging Terancam Tak Lolos Verifikasi, Ini Kendalanya,,?

Sabtu, 08 April 2017 | April 08, 2017 WIB | 0 Views Last Updated 2018-03-14T02:47:22Z


MAKASSAR -- PSM Makassar terancam kembali menjadi tim musafir di Liga 1 2017. Berbagai persyaratan yang diamanahkan pada regulasi di kompetisi Liga 1 belum terpenuhi di Stadion Mattoanging yang bakal dijadikan markas oleh PSM makassar. Diantaranya kapasitas lampu belum sesuai standar minimum 800 lux dan area media yang dihilangkan karena telah dijual untuk pemilik tiket terusan oleh panitia pelaksana pertandingan PSM.


Jika saja stadion yang dibabgun tahun 1952 itu tidak lolos verifikasi, maka dapat dipastikan PSM akan mengikuti jejak Perseru Serui yang terusir dari kampung sendiri. 


Berdasarkan regulasi yang diatur Konfederasi Sepak Bola Asia atau Asian Football Confederation atau (AFC) selaku badan pengatur sepak bola di Asia, area media wajib disiapkan oleh penyelenggara pertandingan kompetisi kasta tertinggi di sebuah negara.


"Itu wajib  ada, karena ruang preskon, media center dan tribun media adalah syarat kelayakan infrastruktur di lisensi klub AFC,"  tegas Direktur Media PSSI Hanif Thamrin, saat dihubungi dari Makassar, Jumat, (7/4/2017).


Di Stadio Mattoanging sebenarnya sudah ada kursi khusus media. Area khusus wartawan ini sudah ada sejak Ligina 1 tahun 1993. Namun di Liga 1 2017,  area khusus media yang letaknya di bagian tengah tribun tertutup dijual oleh Panitia Pelaksana (Panpel) pertandingan PSM  sebagai kursi tiket terusan.


Wartawan tulis diberikan tempat yang tidak representatif dan pandangan ke lapangan terhalang. Hal ini memicu aksi jurnalis olahraga Makassar tidak menghadiri jumpa media usai ujicoba PSM Makasar vs Persipura Jayapura di Stadion Andi Mattalatta Mattoangin, Rabu (5/4/2017)


"Kita semua mengacu ke aturan lisensi klub AFC. Hal ini akan kita sampaikan ke direktur regulasi di LIB (Liga Indonesia Baru)," kata Hanif.


Hanif mengungkapkan, untuk aturan Liga 1 sebenarnya tidak seketat aturan AFC tapi tetap ada rekomendasi dari operator ke PSSI setelah dilakukan verifikasi.


"Kita akan terapkan syarat-syarat itu, tapi tidak seketat AFC terkait hal-hal yang sifatnya tidak mandatori dalam peraturan lisensi klub AFC. Nanti operator yg berikan rekomendasi ke PSSI," kata Hanif.


Hanif berharap Liga 1 bisa berjalan tanpa kendala. Sebab, ini adalah yang pertama kalinya kompetisi kasta tertinggi digelar kembali pasca pencabutan sanksi PSSI. "Ini kan pertama kali kompetisi kita jalan setelah sanksi dicabut," katanya.


Salah seorang wartawan olahraga Abdi Satria yang sudah pernah merasakan meliput Final Liga Champions 1996 mengatakan, wartawan adalah mitra dan tidak meminta dispesialkan.


Menurut Abdi jika diterapkan sesuai aturan, maka selain tempat khusus, area khusus wartawab harus dilengkapi meja, televisi dan sarana internet.


"Ini kan wartawan Makassar hanya minta tempat yang layak dan nyaman, tidak mesti dengan fasilitas sesuai standar AFC" kata jurnalis yang pernah meliput Piala Dunia 1994 ini.(*)



 
Penulis  : Zlk/Rls 

Editor     : Abdoel 

Coffee Ginseng 5 In 1

×
Berita Terbaru Update