-->

Notification

×

Indeks Berita

Mengulas Sosok Sutradara "MAPPACCI" Film Layar Lebar Terbaru Dari Andi Burhamzah

Sabtu, 10 Juni 2023 | Juni 10, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-06-10T05:41:24Z

 

Mengulas Sosok Sutradara "MAPPACCI" Film Layar Lebar Terbaru Dari Andi Burhamzah




SOSOK,--Sutradara sekalius produser Film, Andi Burhamzah akan kembali merilis filmnya di Bioskop. Dalam Film Drama produksi Timur Pictures dan 786 Production ini, Andi Burhamzah telah mengarahkan Andi Batari Bintang, Tumming Abu, Cahya Arynagara dan Cipta Perdana.



Setelah sukses dengan dua film layar lebar sebelumnya yakni: Cinta Sama Dengan Cindolo Na Tape pada tahun 2018 dan Ambo Nai Sopir Andalan pada tahun 2022. Beberapa tahun sebelum itu juga Andi Burhamzah pernah ikut berkomptisi pada Sapporo International Film Festival di Jepang dan Salamindanaw International Film Festival di Filipina.



Di jajaran produser eksekutif, film Mappacci ditangani oleh Sunarti Sain dan Nicki R Vatvani. Keduanya merupakan produser eksekutif di balik kesuksesan film Uang Panai, Anak Muda Palsu dan juga Silariang.



Saat ini, Andi Burhamzah dan tim baru saja menyelesaikan proses pasca produksi dari film Mappacci dan akan merilisnya di Bioskop pada Agustus 2023 nanti.



Perjalanan Karir Penyutradaraan Andi Burhamzah, Filmnya ikut berkompetisi Festival Film International di Jepang.



Andi Burhamzah adalah salah seorang sutradara film asal Makassar. Namun siapa sangka pada masa remajanya Andi Burhamzah justru tak tertarik dengan film. Ia justru menaruh minat terhadap musik dan seni rupa.



Pada awal usia belasan tahun, ia membentuk grup band bersama teman sekolahnya dan menududuki posisi sebagai gitaris, dan juga aktif pada komuntas seni rupa, mural dan grafiti. Setia menekuni kesenian selama sekolah, Andi Burhamzah bertekad untuk kuliah pada bidang tersebut.



Namun, saat hendak mendaftarkan diri pada Sekolah Seni, Andi Burhamzah dihadapkan pada beberapa pilihan jurusan. Ia akhirnya tertarik pada jurusan Film setelah tahu bahwa di sana ia akan mempelajari musik, seni rupa (karena akan belajar tentang membuat storyboard).



Jadilah Andi Burhamzah berkuliah pada jurusan tersebut. Selama menjadi mahasiswa, ia giat menyerap ilmu terkait perfilman, termasuk dari para legenda sinema Tanah Air. 



‘Cita’ film yang dibuat Andi Burhamzah sebagai tugas akhir, berhasil mendapatkan penghargaan special mention di Jogja Cinephilia. Setelah itu, film tersebut melalang buana ke lebih banyak festival film lainnya, di antaranya: Sapporo  International Film Festival di Jepang, Salamindanaw Asian Film Festival di Philipina, Jogja Netpac Asian Film Festival di Jogjakarta, XXI Short Film Festival dan Piala Maya Indonesia. Setelah perjalanannya tersebut Andi Burhamzah mendapatkan tawaran dari sutradara film Laskar Pelangi, Riri Riza untuk menjadi asisten sutradara. 



Dari sanalah Andi Burhamzah mendapat peluang belajar lebih intens pada industri film. Disaat yang sama Andi Burhamzah juga mendapat kesempatan mendampingi program SEAscreen Academy, sebuah program pembalajaran dari sutradara terkemuka Asia Tenggara.



Setelah itu, Andi Burhamzah mendapat kesempatan untuk menyutradarai film dokudrama Colliq Pujie yang diproduseri oleh Riri Riza. Pada premiere film tersebut Sunarti Sain selaku produser eksekutif dari 786 production hadir dan melihat langsung potensi yang dimiliki Andi Burhamzah.



Setahun kemudian Andi Burhamzah menelurkan film “Cinta Sama Dengan Cindolo Na Tape” yang diproduksi bersama Sunarti Sain. Sebuah sequel dari film pendek Makassar pada tahun 2008, saat di mana gerakan film independen dimulai di kota tersebut. Andi Burhamzah membuat film tersebut dengan alasan “film tersebut banyak menginspirasi saya ketika sekolah film” ungkap Andi Burhamzah.



Hingga saat ini Andi Burhamzah termasuk salah satu sutradara film di Makassar yang sangat produktif dalam menyutradarai film layar lebar, serial, hingga film pendek. Selain itu Andi Burhamzah juga banyak terlibat menjadi produser film dan mengkader beberapa sutradara muda asal Makassar.




Sutradara Andi Burhamzah Berbagi Kisah di Balik Layar Pembuatan Film Mappacci



Film layar lebar asal Makassar siap ramaikan bioskop. Andi Burhamzah selaku produser dan sutradara film tersebut pun berbagi kisah proses penggarapan film Mappacci.



Film Mappacci merupakan film cerita dengan durasi 110 menit. Ini merupakan kolaborasi yang ketiga antara dua rumah produksi film yakni Timur Pictures dan 786 Production yang sebelumnya menggarap film Cinta Sama dengan Cindolo Na Tape dan Ambo nai Sopir Andalan.



Andi Burhamzah menceritakan bahwa cerita film ini telah dikembangkan Bersama dengan penulis skenario Layangan Putus Oka Aurora dan kedua Produser Eksekutif Sunarti Sain, Nicki R Vatvani.



“jadi kami mengembangkan cerita ini Bersama-sama dengan mba Oka, Ibu Una, dan Pak Nicki. Kalau dalam duna film istilahnya triangle system. Di mana produser, sutradara dan penulis skenario bersama-sama mengembangkan ceritanya sesuai dengan visi misi dari masing-masing bidang. Setelah cerita dalam bentuk sinopsis disepakati, barulah mba Oka menulis sknario filmnya secara utuh. Setelah itu kemudian kami membaca lagi dan bersma-sama memberikan masukan. Saya juga terlibat dalam penulisan draft 5 atau draft final skenario film Mappacci ini”, ungkap Andi Burhamzah.



Menurut Andi Burhamzah proses pengambangan skenario film Mappacci melewati proses yang cukup Panjang, yakni 1 tahun. Dalam proses tersebut ada banyak sekali perubahan-perubahan signifikan dalam cerita sehingga mereka yakin dan siap untuk memproduksi filmnya.



Dalam pemilihan aktor, Andi Burhamzah memilih Andi Batari Bintang sebagai tokoh utama karena watak dan sikapnya dianggap cocok dengan karakter Tenri. Menurut Andi Burhamzah, Batari adalah sosok perempuan lembut dan ayu yang mirip dengan karakter Tenri.



Pengalaman menarik saat proses syuting film Mappacci bagi Andi Burhamzah adalah adegan madduta, mappettuada dan mappacci karena melibatkan cukup banyak orang. Dalam pembuatan adegan tersebut Andi Burhamzah dan tim harus berkonsultasi dengan budayawan Bapak Muhlis Hadrawi,  Dosen Sastra Daerah di Unhas dan juga Abdi Mahesa, Penggiat Budaya.



“kami juga menghadirkan Serang Dakko, Masetro Gendang dalam adegan menjelang Mappacci”, kata Andi Burhamzah.



Proses Produksi Film Mappacci memakan waktu 1 tahun, sedangkan untuk proses shooting memakan waktu 31 hari. Film tersebut akan tayang Agustus 2023 mendatang.(***)



Kiriman Rilis : Muchlis



Coffee Ginseng 5 In 1

×
Berita Terbaru Update