![]() |
Ket foto: Abdul Haris (kiri) dan Lababa (kanan) |
Lababa, Tawa Yang Menyembunyikan Luka
Di sebuah kabupaten di provinsi Sulawesi Selatan, kabupaten Pinrang kota yang dijuluki Bumi lasinrang, hiduplah seorang pemuda. Masyarakat mengenal dia bernama Lababa.
Tubuhnya dulu kurus mulai gemoy, rambutnya dulu acak-acakan kini terlihat rapi dan matanya selalu berbinar seakan melihat dunia dengan cara yang berbeda.
Ia sering menunjukkan ekspresi riang ketika bertemu orang, menari di jalan, atau tiba-tiba tertawa tanpa sebab. Bukan karena dia Tidak waras.
Di mana mana Anak-anak hingga orang dewasa kadang menertawakannya dengan tingkah yang menghibur suasana dan tak sedikit masyarakat yang peduli memberikan apresiasi berupa sedekah jajan dan bentuk kepedulian dan perhatian para kreator media sosial menjadikannya sebagai aktor dari sebuah konten yang menghibur dan bahkan dilibatkan di kegiatan promosi usaha hingga Kegiatan sosial. Hasilnya untuk Lababa sendiri.
Tak ada Tekanan hidup dan kesepian, bentuk prihatin dan peduli para kreator asal Pinrang mulai memperhatikan mengedukasi Lababa ke arah yang lebih baik.
Setiap kali ada kamera mengarah padanya, Lababa akan beraksi menirukan gaya artis, menyanyi lagu yang kata-katanya acak, atau membuat gerakan lucu bahkan bernyanyi berjoget di acara hajatan. Videonya sering viral, dibagikan ratusan kali, mengundang komentar bercampur: ada yang terhibur, ada yang mencibir.
Tak ada yang tahu, di balik semua itu, tawa Lababa hanyalah topeng. Tak sedikit remaja yang tak tahu menahu kadang membully Lababa.
Dulu, Lababa adalah anak yang kerap saya temui di pospol lalu lintas pasar kampung djaya Pinrang kira kira umurnya masih beranjak 6-7 tahun, bahkan sering menginap di pos tersebut dengan beberapa petugas kepolisian setempat yang begitu perhatian.
Sewaktu itu saya melintas di sebuah pojok kota Pinrang di Malam hari, di sudut Jalan, Lababa terlihat menangis pelan. Ia berbicara pada sebuah foto sosok laki-laki. Ntah dia berbicara tentang apa.
Orang-orang hanya melihatnya sebagai sosok lucu yang "tidak waras". Tak ada yang benar-benar duduk bersamanya untuk bertanya apa yang ia rasakan.
Mereka tidak tahu bahwa di setiap gelak tawa yang keluar dari bibir Lababa, ada rindu yang tak terjawab dan kesedihan yang tak pernah sembuh.
Pernah sewaktu waktu sebuah tulisan yang diunggah oleh creator mengatakan ketika ibunya Lababa bilang, saya anggap Lababa hidup jika dia balik ke rumah, pergi meninggalkan rumah pulang sepekan bahkan pernah berbulan bari balik ke rumah.
Akhir tulisan ini, Hingga suatu hari, Lababa ditemukan duduk diam di sebuah depan toko dengan menggunakan sepedanya memeluk tas yang di pakainya. Ia tak lagi tertawa. Matanya menatap kosong ke langit, seolah mencari seseorang di balik awan. Mungkin, di sana ia kembali menatap sebuah foto yang di genggamnya.. Pertanyaannya siapa siapa foto yang di simpan Lababa..!!!
Terimakasih orang orang baik dan peduli kepala LABABA SI RIANG GEMBIRA
Foto : Tahun 2014 warkop Birleng #pinrang
Penulis Abdul Haris