Bupati Pinrang dan Komisi B DPRD Sulsel Audiensi dengan BBWS Pompengan Jeneberang Bahas Penanganan Abrasi Sungai Saddang MasoloMAKASSAR, – Dalam upaya percepatan penanganan tanggul Sungai Saddang di wilayah Masolo, Kecamatan Patampanua, Bupati Pinrang H. A. Irwan Hamid, S.Sos menggelar pertemuan dengan pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang, Senin (10/11/2025), di Makassar.
Pertemuan tersebut turut dihadiri Anggota Komisi B DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Irma Wahyudiati Irwan dan Syukur, serta sejumlah pejabat Pemkab Pinrang antara lain Kepala Bapperida Pinrang, Kadis Bina Cipta, dan Kadis Hortikultura dan Tanaman Pangan.
Bupati Irwan Hamid menjelaskan bahwa abrasi Sungai Saddang di wilayah Masolo terjadi akibat luapan air sungai yang menggerus tebing dan saluran induk Masolo. Karena saluran induk ini merupakan kewenangan BBWS Pompengan Jeneberang, maka diperlukan koordinasi intensif agar penanganan dapat segera dilakukan.
Selain membahas abrasi Sungai Saddang, Bupati Pinrang juga menyampaikan usulan penanganan abrasi pantai di Serang dan tanggul Sungai Bungi yang juga mengalami kerusakan akibat perubahan cuaca ekstrem.
“Kami berharap hasil pertemuan ini dapat menjadi solusi terbaik untuk mengatasi abrasi dan mencegah dampak yang lebih besar terhadap lahan pertanian dan permukiman warga,” ujar Bupati Irwan Hamid.
Sementara itu, Anggota Komisi B DPRD Sulsel Syukur menyampaikan bahwa pihak BBWS Pompengan Jeneberang menyambut baik audiensi tersebut. Ia menegaskan, aspirasi masyarakat Desa Masolo terkait abrasi Sungai Saddang akan segera ditindaklanjuti.
“Kami mendampingi langsung Bapak Bupati menyampaikan keluhan masyarakat Desa Masolo. Selain abrasi, kami juga membahas kondisi infrastruktur jalan menuju Kecamatan Batulappa agar mendapat perhatian,” ungkap Syukur.
Sebelumnya, pada Kamis (30/10), Bupati Pinrang didampingi Kalaksa BPBD, Kadis PSDA, Kadis Bina Cipta, dan Kadis Pertanian telah meninjau langsung lokasi abrasi di saluran induk Masolo, Kelurahan Teppo, Kecamatan Patampanua.
Menurut data BPBD Kabupaten Pinrang, abrasi disebabkan oleh meningkatnya intensitas hujan dan derasnya arus Sungai Saddang yang mengikis tebing sungai sepanjang ±1.000 meter. Dampak abrasi ini mengancam 80 hektare lahan persawahan produktif dan permukiman warga yang berjarak sekitar 100 meter dari tebing sungai.
Pemerintah Kabupaten Pinrang bersama instansi terkait kini terus melakukan assessment dan koordinasi dengan BBWS Pompengan Jeneberang agar penanganan darurat dapat segera dilaksanakan.
“Kerusakan infrastruktur akibat abrasi di saluran induk Masolo menjadi perhatian utama pemerintah. Kami berkomitmen untuk segera mencari langkah nyata dalam menanggulangi ancaman ini,” tegas Bupati Irwan Hamid.(Rls).
.jpg)


