Hati-hati Penipuan Donasi Untuk Korban Bencana Bantuan Kemanusiaan
PINRANG,--Lasinrang Muda Foundation berharap agar masyarakat yang ingin melakukan donasi untuk Korban Bencana diharapkan Melakukan penyaluran di lembaga resmi yang sudah diakui pemerintah.
"Kami ingin menyampaikan kepada masyarakat bahwa hati hati jika menyalurkan bantuan untuk korban bencana alam, dan aksi sosial serta upaya-upaya penggalangan dana atau bantuan kemanusiaan, diharapkan melalui lembaga resmi yang di tunjuk pemerintah," ujar Har Rabu 3 Desember 2025
Dilansir detiknews Kasus penipuan berkedok donasi seperti beberapa contoh di atas memang kerap terjadi di platform online. Dana donasi yang sudah terkumpul tidak digunakan sebagaimana mestinya. Mengatasnamakan rasa kemanusiaan, bermodalkan rasa iba, serta kejadian emosional jadi cara para penipu untuk mengambil hati warganet.
Agar Sahabat Baik tidak menjadi korban penipuan donasi, berikut cara-cara untuk menghindari penipuan berkedok donasi.
1. Cek Identitas Penggalang Donasi
Pastikan data seperti informasi profil penyelenggara, alamat, serta dokumen pendukung itu benar dan bukan fiktif. Dokumentasi pendukung seperti foto, video, data penerima manfaat juga menunjang keaslian dari penggalangan donasi tersebut. Apabila donasi mengatasnamakan suatu yayasan atau lembaga, pastikan mereka memiliki situs maupun media sosial resmi sebagai bentuk verifikasi terhadap penyelenggaraan donasi.
Bila diperlukan, cek nomor telepon penggalang donasi dan hubungi secara langsung untuk memastikan kebenaran donasi tersebut lebih lanjut. Cek juga tautan donasi yang tersedia memang terhubung dengan akun resmi dari penyelenggara. Intinya sebagai pendonasi, periksa situs penyelenggara secara menyeluruh sebelum berdonasi.
2. Minta Informasi Pembaruan terkait Donasi
Jika menemukan akun dengan unggahan yang sedikit atau bahkan tidak ada unggahan sama sekali, ada baiknya hal tersebut perlu dicurigai. Kejadian seperti ini sudah sering kali terjadi, khususnya di media sosial X (Twitter) yang meminta donasi hanya melalui tweet dan penerimaan dana donasi melalui rekening pribadi. Biasanya mereka hanya mengunggah ajakan donasi, lalu menghilang ketika dana donasi yang masuk sudah mulai terkumpul.
Sebagai pendonasi, sudah menjadi hak untuk mengetahui status dari penggalangan donasi. Mulai dari status seberapa banyak donasi terkumpul hingga donasi tersalurkan ke penerima manfaat. Para penggalang donasi juga harus transparan terhadap berbagai transaksi yang dilakukan terkait donasi. Hal tersebut dilakukan agar para pendonasi percaya dan yakin bahwa donasi memang benar-benar tersalurkan.
3. Jangan Mudah Percaya dengan Informasi di Media Sosial
Kehadiran media sosial memudahkan informasi penggalangan donasi tersebar luas. Akhir-akhir ini memang banyak ajakan untuk berdonasi atau penggalangan dana yang diunggah melalui berbagai platform media sosial. Arus informasi di media sosial yang padat sangat memungkinkan terjadinya kabar hoax atau penipuan.
Untuk itu, jangan percaya begitu saja dengan informasi di media sosial sekalipun info tersebut dari orang-orang terdekat. Selalu cek dan pastikan penggalangan donasi tersebut resmi dan terpercaya. Pastikan pula akun media sosial yang memberikan informasi penggalangan donasi tersebut merupakan akun resmi dan bereputasi.
4. Gunakan Platform Donasi Tepercaya
Jika ragu terhadap situs penggalangan donasi yang mencurigakan, lebih baik gunakan platform yang memang sudah terkenal dan terpercaya. Saat ini, sudah banyak sekali pilihan platform Donasi yang kredibel dan aman. sudah terverifikasi mengantongi izin Kemensos.(Rls/har)


